7 Langkah Menulis Opini

SUDUT HUKUM | Menulis bisa jadi adalah perkara sulit, namun bisa menjadi perkara yang mudah jika kita mampu mensiasatinya. Di bawah ini adalah langkah-langkah yang mesti dilakukan dalam menulis. Saya lebih banyak mendasarkan pada model pengalaman penulisan artikel populer di koran, karena secara pribadi, saya lebih banyak berkecimpung di bidang penulisan artikel untuk koran.
1. Pemilihan isu
suduthukum.com/Langkah pertama dalam menulis adalah menemukan isu atau tema. Isu bisa kita dapatkan dari membaca media cetak, menonton televisi, diskusi, atau dari media sosial seperti facebook dan twitter.
2. Pengumpulan data
Ketika isu telah dipilih, kita harus mencari sebanyak mungkin data. Data ini bisa kita dapatkan dari buku, artikel, atau blog. Ketersediaan internet sangat memudahkan kita mencari data. Pengalaman saya, ketika ingin menulis sesuatu, saya mencari sebanyak mungkin data dari internet, yang saya kumpulkan dalam folder tersendiri. Hal ini akan memudahkan untuk menginventarisir data yang kita butuhkan. Buku dan koran juga sangat penting sebagai landasan teori dalam solusi yang kita tawarkan dalam tulisan.
3. Pengolahan data
Ketika data telah dipilih, kita baca semua data itu. Lalu kita pilih yang sesuai dengan tujuan tulisan kita. Pilihlah data-data yang sangat mendukung kekuatan tulisan kita.
4. Memberi Judul
Judul tulisan sangat menentukan, karena di situlah pembaca tertarik atau tidak untuk membaca tulisan kita. Ada banyak cara memberi judul tulisan. Bisa berupa pernyataan atau pertanyaan. Banyak media massa yang menyukai judul tulisan yang memuat kata “dan”, seperti Kompas. Judul tulisan yang memuat kata “dan” menimbulkan suatu persepsi keterkaitan sebuah fenomena (isu) dengan realitas yang kadang tak terpikirkan.
5. Memberi Lead yang bagus
Lead atau kepala tulisan adalah pintu masuk berikutnya. Lead yang bagus adalah kunci untuk memancing pembaca agar menuntaskan tulisan kita. Menulis lead bisa dengan cara pernyataan, pernyataan, kutipan, deskripsi, atau kesimpulan dari tulisan kita.
6. Membuat alur tulisan
Alur tulisan biasanya adalah mendeskripsikan fenomena yang terjadi, lalu mencari latar belakang fenomena yang terjadi, membandingkannya dengan teori atau fenomena yang telah terjadi sebelumnya, lalu solusi yang kita berikan.
7. Menutup tulisan
Tulisan lebih banyak ditutup dengan pernyataan. Ini menunjukkan bahwa penulis cukup pe-de dengan solusi yang dia tawarkan. Meski ada juga model menutup tulisan dengan pertanyaan. Goenawan Mohamad adalah contoh penulis yang sering menggunakan kalimat pertanyaan dalam menutup tulisannya.
Akhirnya selamat menulis.

Mengetahui teori menulis tanpa menulis itu omong kosong. Jadi, menulislah.*

Tanyakan Pada diri anda ” sudahkah anda menulis hari ini?