Enam Langkah Menulis Opini Di Media Massa

MENULIS | Pada Posting sebelumnya kita telah membaca tentang 7 langkah menulis Opini. sekarang bagaimana agar opini yang kita tulis dimuat di media?

Banyak surat kabar yang menyediakan ruang untuk menulis Opini, bahkan banyak orang yang mendapat uang dari menulis opini-opini. Namun apa saja yang dibutuhkan Untuk menulis opini agar diterima oleh Editor:

1. Pengetahuan akan bidang/masalah tertentu
2. Ide dan Gagasan
3. Argumentasi gagasan
4. Teknik Penulisan Opini
5. Pengetahuan bahasa
6. Pengetahuan Tentang Media Massa.

1. Pengetahuan Bidang/Masalah Tertentu.
Enam Langkah Menulis Opini Di Media Massa
Penulis opini memiliki otoritas akan bidang yang memang layak bagi dia untuk diketengahkan kepada masyarakat. Pengetahuan bidang tertentu ini sangat penting, juga terutama untuk ”legitimasi” diri seorang penulis di depan publik.

2. Ide dan Gagasan

Ide merupakan barang termahal yang dimiliki penulis, apa pun dan siapa penulis itu. Ide bisa tumbuh dari mana pun. Penulis yang terlatih tidak pernah kehabisan ide untuk menulis opini. Karena ide bisa muncul di mana pun, maka seorang penulis biasanya langsung menulis ide-ide yang didapatnya begitu ide itu muncul. Ide itulah yang kemudian dikembangkannya begitu ia memiliki waktu untuk menulis. Misalnya, di sini, seorang penulis membaca media tentang tinggi harga karet. Penulis opini kemudian mendapat ide, membandingkan tingginya harga karet itu dengan kenyataan sepuluh tahun terakhir dengan dengan menganalisa apa penyebab naik –turunnya harga tersebut.

3. Argumentasi Gagasan

Argumentasi ini sesungguhnya pasti dimiliki seseorang jika orang itu memang menulis bidangnya. Ini memang berkaitan dengan nomor 1 (pengetahuan bidang yang dimilikinya). Argumentasi penting karena di sinilah pembaca akan mengetahui ”kadar” keilmuan seorang penulis opini. Semakin kuat dan logis argumentasi yang ditampilkannya, maka akan semakin memperkuat gagasan yang ditulisnya.

4. Teknik Penulisan Opini

Penulisan opini di media massa berbeda dengan penulisan di media ilmiah. Pembaca media massa sangat beragam. Karena itu, penulisan opini di media massa harus memakai bahasa yang komunikatif, tidak bertele-tele, dan ringkas. Kecenderungan pembaca kini adalah membaca tulisan yang tidak panjang, enak dibaca, dan gampang dicerna.

5. Pengetahuan Bahasa

Kegagalan penulis opini dari kalangan ilmiah biasanya terletak pada penggunaan bahasa. Penulis opini dari latar belakang ilmiah harus belajar untuk memakai bahasa yang gampang dimengerti masyarakat, sehingga bahasa yang ditulisnya, efektif, efisien, dan mudah dimengerti. Jika ingin menampilkan istilah asing, cari padanan dalam bahasa Indonesia. Tak usah khawatir untuk menampilkan idiom-idiom bahasa daerah jika dipandang menarik. JANGAN SEKALI-KALI MENGANGGAP PEMBACA SAMA TAHUNYA SEPERTI KITA.

6. Pengetahuan Media Massa



Pengetahuan tentang media massa merupakan hal penting yang perlu diketahui. Dengan mempelajari sebuah media massa, akan bisa melihat, apakah media itu memberi perhatian kepada masalah-masalah yang digeluti penulis opini. Misalnya, Kompas dan Suara Pembaruan, cenderung untuk memberi tempat kepada opini dalam bidang apa pun. Dengan pengetahuan ini, penulis opini tahu, ke mana artikel yang dibuatnya itu akan dikirim.