Kabar Duka: Wahbah az-Zuhaili tutup usia

Sudut Hukum | Inna lillahi wainna ilaihi raji’un, kabar duka malam ini (09/08), Prof. Dr. asy-Syaikh Wahbah az-Zuhaili tutup usia dalam usianya yang ke-83 (1932-2015). Semoga beliau oleh Allah dijadikan ahli surga atas jasa-jasa beliau kepada umat Islam. Kabar ini langsung dari murid beliau dan dari putranya, Syaikh Usamah, serta dari para ulama Damaskus. Mari kita sama-sama mendoakan beliau dan shalat Ghaibkan. Al-Fatihah…
Sekilas Profil Prof. Dr. Asy-Syaikh Wahbah Az-Zuhaili

a. Ulama Kontemporer yang Dijuluki “Imam As-Suyuthi Kedua”

Prof. Dr. asy-Syaikh Wahbah az-Zuhaili adalah cerdik cendikia (alim allamah) yang menguasai berbagai disiplin ilmu (mutafannin). Seorang ulama fikih kontemporer peringkat dunia, pemikiran fikihnya menyebar ke seluruh dunia Islam melalui kitab-kitab fikihnya. Beliau dilahirkan di desa Dir `Athiah, utara Damaskus, Syiria pada tahun 1932 M. dari pasangan Musthafa dan Fathimah binti Musthafa Sa`dah. Ayah beliau berprofesi sebagai pedagang sekaligus seorang petani.
Kabar Duka: Wahbah az-Zuhaili tutup usiaBeliau mulai belajar al-Quran dan sekolah ibtidaiyah di kampung halamannya. Dan setelah menamatkan ibtidaiyah di Damaskus pada tahun 1946 M, beliau melanjutkan pendidikannya di Kuliah Syar`iyah dan tamat pada 1952 M. Ketika pindah ke Kairo beliau mengikuti kuliah di beberapa fakultas secara bersamaan, yaitu di Fakultas Syari’ah, Fakultas Bahasa Arab di Universitas al-Azhar dan Fakultas Hukum Universitas `Ain Syams.
Beliau memperoleh ijazah sarjana syariah di Univ. al-Azhar dan juga memperoleh ijazah takhassus pengajaran Bahasa Arab di al-Azhar pada tahun 1956 M. Kemudian memperoleh ijazah Licence (Lc) bidang hukum di Universitas `Ain Syams pada tahun 1957 M, Magister Syariah dari Fakultas Hukum Universitas Kairo pada tahun 1959 M dan Doktor pada tahun 1963 M. Gelar doktor di bidang hukum (Syariat Islam) beliau peroleh dengan predikat summa cum laude (Martabat asy-Syaraf al-Ula) dengan disertasi berjudul “Atsar al-Harbi fi al-Fiqh al-Islami, Dirasah Muqaranah Baina al-Madzahib ats-Tsamaniyah wa al-Qanun ad-Dauli al-‘Am” (Beberapa Pengaruh Perang dalam Fiqih Islam, Kajian Perbandingan Antara Delapan Madzhab dan Undang-Undang Internasional). Sungguh catatan prestasi yang sangat cemerlang.
Satu catatan penting bahwa, Syaikh Wahbah az-Zuhaili senantiasa menduduki ranking teratas pada semua jenjang pendidikannya. Ini semua menunjukkan ketekunan beliau dalam belajar. Menurut beliau, rahasia kesuksesannya dalam belajar terletak pada kesungguhannya menekuni pelajaran dan menjauhkan diri dari segala hal yang mengganggu belajar. Moto hidupnya adalah, “Inna sirrannajah fil-hayat ihsanusshilah billahi `azza wa jalla”, sesungguhnya rahasia kesuksesan dalam hidup adalah membaikkan hubungan dengan Allah `Azza wa jalla.

b. Karir Akademis

Setelah memperoleh ijazah Doktor, pekerjaan pertama Syaikh Wahbah az-Zuhailli adalah staf pengajar pada Fakultas Syariah, Universitas Damaskus pada tahun 1963 M, kemudian menjadi asisten dosen pada tahun 1969 M dan menjadi profesor pada tahun 1975 M. Sebagai guru besar, ia menjadi dosen tamu pada sejumlah univesritas di negara-negara Arab, seperti pada Fakultas Syariah dan Hukum serta Fakultas Adab Pascasarjana Universitas Benghazi, Libya; pada Universitas Khurtum, Universitas Ummu Darman, Universitas Afrika yang ketiganya berada di Sudan. Beliau juga pernah mengajar pada Universitas Emirat Arab.
Beliau juga menghadiri berbagai seminar internasional dan mempresentasikan makalah dalam berbagai forum ilmiah di negara-negara Arab termasuk di Malaysia dan Indonesia khususnya Nahdlatul Ulama. Ia juga menjadi anggota tim redaksi berbagai jurnal dan majalah, dan staf ahli pada berbagai lembaga riset fikih dan peradaban Islam di Syria, Yordania, Arab Saudi, Sudan, India dan Amerika.

c. Karya Ilmiah

Syaikh Wahbah az-Zuhaili sangat produktif menulis, mulai dari artikel dan makalah sampai kepada kitab besar yang terdiri atas beberapa jilid. Beliau juga telah merampungkan penulisan ensiklopedia fiqih yang beliau tulis sendiri berjudul, “Mausu’at al-Fiqh al-Islami wa al-Qadhaya al-Mu’ashirah” yang telah diterbitkan Darul Fikr dalam 14 jilid. Diantara karya-karya beliau yang lain adalah:

  1. Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh (Download)
  2. At-Tafsir al-Munir
  3. Al-Fiqh al-Islami fi Uslubih al-Jadid
  4. Nadza-ariyat adh-Dharurat asy-Syari`yah
  5. Ushul al-Fiqh al-Islami
  6. Adz-Dzarai`ah as-Siyasah asy-Syari`ah
  7. Al-`Alaqat ad-Dualiyah fi al-Islam
  8. Juhud Taqnin al-Fiqh al-Islami
  9. Al-Fiqh al-Hanbali al-Muyassar
  10. Al-Fiqh al-Hanafi al-Muyassar
  11. Al-Fiqh asy-Syafi’i al-Muyassar

Dr. Badi` as-Sayyid al-Lahham dalam biografi Syaikh Wahbah yang ditulisnya dalam buku yang berjudul “Wahbah az-Zuhaili al-`Alim al-Faqih al-Mufassir” menyebutkan 199 karya tulis Syaikh Wahbah selain jurnal, beliau juga 500-an karya dalam bentuk makalah ilmiah. Demikian produktifnya Syaikh Wahbah dalam menulis sehingga Dr. Badi` mengumpamakannya seperti Imam as-Suyuthi dimasa lampau. (M. Iqbal Manshuri & Sya’roni As-Samfuriy).[]