Fikih

Pengertian Fikih

Menurut bahasa fikih berasal dari kata faqiha- yafqahu-fiqhan yang berarti mengerti, faham akan sesuatu. Dari sinilah ditarik perkataan fikih yang memberikan pengertian kepemahaman dalam hukum syari’at yang sangat dianjurkan oleh Allah dan Rasulnya Sedangkan menurut fuqaha (faqih), fikih merupakan pengertian zhanni tentang hukum syariat yang berhubungan dengan tingkah laku manusia . Pengertian mana yang dibenarkan dari dalil-dalil hukum syara’ tersebut terkenal dengan ilmu fikih.

Orang yang ahli fikih disebut fakih, jamaknya fuqaha, sebagaimana diketahui bahwa dalil-dalil umum dari fikih itu adalah tafshily yang seperti disebutkan diatas tadi statusnya zhanni dan hukum yang dilahirkan adalah zhanni dan hukum zhanni tentu ada tali pengikatnya. Tali pengikat itu adalah ijtihad, yang akhirnya orang berpendapat fikih itu sama dengan ijtihad.

Jadi, ilmu fikih ialah suatu ilmu agama, pengertian ini dapat ditemukan dalam surah Thaha ayat 27-28 yang berbunyi:

Dan lepaskan kekakuan dari lidahku, agar mereka mengerti perkataanku. (QS. Thaha :27-28).

Selain itu juga ditemukan dalam sabda Rasulullah saw. Yang berbunyi:

مَنْ يُرِدِاللهُ بِهِ جَيْرًايَفْقَهُهُ فِى الدِّيْنِ


Apabila Allah menginginkan kebaikan bagi seseorang maka ia akan memberikan pemahaman agama (yang mendalam).

Sedangkan menurut istilah fikih ialah ilmu yang menerangkan hukum-hukum syara’ yang berhubungan dengan amaliah yang diambil dari dalil-dalil tafshily.

Dari uraian di atas dapat dikemukakan beberapa definisi sebagai berikut:

  • Definisi ilmu fikih secara umum ialah suatu ilmu yang mempelajari bermacam-macam syari’at atau hukum Islam dan berbagai macam aturan hidup bagi manusia, baik yang bersifat individu maupun yang berbentuk masyarakat sosial.
  • Ilmu fikih merupakan sekumpulan ilmu yang sangat besar pembahasannya, yang mengumpulkan berbagai ragam jenis hukum Islam dan bermacam aturan hidup , untuk keperluan seseorang, golongan, dan asyarakat umum manusia. Jadi secara umum Ilmu Fikih itu dapat disimpulkan bahwa jangkauan fikih itu sangat luas, yaitu membahas masalah-masalah hukum Islam dan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan kehidupan manusia.
  • Definisi fikih yang dikemukakan oleh ustazd Abdul Hamid Hakim, antara lain:

اَلْفِقْهُ لُغَةً اَلْفَهْمُ, فَقِهْتُ كَلاَمَكَ أَيْ فَهِمْتُ

fikih menurut bahasa:Faham, maka tahu aku akan perkataan engkau, artinya faham aku”

وَاصْطِلاَحًا: اَلْعِلْمُ بِالأَحْكَامِ الْشَّرْعِيَّةِ الَّتِىْ طَرِيْقُها الْاءِجْتِهَاد

fikih menurut istilah mengetahui hukum-hukum agama Islam dengan cara atau jalannya Ijtihad”.

Seperti mengetahui bahwa sesungguhnya niat pada berwudhu adalah wajib dan seperti demikian itu sebagai dari Ijtihad sebagaimana kata Nabi Muhammad SAW: ”sesungguhnya pekerjaan-pekerjaanitu dimulai dengan niat”.

Kalau kita mengetahui dan mempelajari definisi fikih yang telah dikemukakan para ahli fikih dalam berbagai masa perkembangannya jelaslah bahwa definisi fikih telah mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zamannya masing-masing , maka para ahli fikih dalam memberi definisi fikih juga berubah/ berbeda. Coba perhatikan definisi fikih di bawah ini.

Fikih


Hakikat Fikih dan Objek Kajian Fikih

a. Hakikat Fikih

Fikih yaitu suatu ilmu yang mempelajari tentang hukum-hukum syara’ yang berkaitan dengan perbuatan dan ucapan seseorang yang diambil dari dalildalil yang jelas, yaitu berdasarkan Al Quran dan As Sunnah.

b. Objek Kajian Fikih

Objek pembahasan dalam fikih adalah perbuatan mukallaf ditinjau dari segi hukum syara’ yang tetap baginya. Seorang faqih membahas membahas tentang jual beli mukallaf, sewa menyewa, penggadaian, perwakilan, shalat, puasa, haji, pembunuhan, tuduhan terhadap zina, pencurian, ikrar, dan wakaf yang dilakukan oleh mukallaf, supaya ia mengerti tentang hukum syara’ dalam segala perbuatan ini.

Tujuan Fikih

Tujuan dari fikih adalah menerapkan hukum-hukum syari’at terhadap perbuatan dan ucapan manusia. Karena itu, ilmu fikih adalah tempat kembalinya seorang hakim dalam keputusannya, tempat kembalinya seorang mufti dalam fatwanya, dan tempat kembali seorang mukallaf untuk dapat mengetahui hukum-hukum syara’ yang berkenaan dengan ucapan dan perbuatan yang muncul dari dirinya.

Yang menjadi dasar dan pendorong bagi umat islam untuk mempelajari fikih ialah:

  • Untuk mencari kebiasaan faham dan pengertian dari agama Islam.
  • Untuk mempelajari hukum-hukum Islam yang berhubungan dengan kehidupan manusia .
  • Kaum muslimin harus bertafaqquh baik dalam bidang aqaid dan akhlaq maupun dalam bidang dan muamalat.

Oleh karena demikian sebagian kaum muslimin harus pergi menuntut ilmu pengetahuan agama Islam guna disampaikan pula kepada saudara-saudaranya. Fikih dalam Islam sangat penting fungsinya karena ia menuntut manusia kepada kebaikan dan bertaqwa kepada Allah. Setiap saat manusia itu mencari atau mempelajari keutamaan fikih, karena fikih, menunjukkan kita kepada sunnah Rasul serta memelihara manusia dari bahaya-bahaya dalam kehidupan. Seseorang yang mengetahui dan mengamalkan fikih akan dapat menjaga diri dari kecemaran dan lebih takut dan disegani musuh.

Macam-macam Fikih

  • Fikih Ijtihadi

Fikih Ijtihadi ialah fikih yang dihasilkan oleh ijtihad para mujtahid atau oleh istinbath mereka.

  • Fikih Muqarin

Fikih Muqarin ialah:

جَمْعُ اَرَاءَ الاْئِمَّةِ الْمُجْتَهِدِيْنَ مَعَ ادلتِهَافِى الْمَسْأَلَةِ الْوَاحِدَةِ الْمُخْتَلِفِ يْهَا وَمُقَابَلَةُ هَذِهِ الاَدِلَّةِ بَعضُهَا بِبَعْضٍ لِيَظْهَرَ بَعْدَمُنَاقَشَتِهَااَىْ الْاَقْوَالِ اقْوَى دَلِيْلاً

Kumpulan pendapat para imam mujtahid yang berbeda-beda dalam satu masalah yang disertai dengan dalil pendapat itu, kemudian membandingkan dengan satu pendapat dengan pendapat yang lain untuk mencari pendapat yang terkuat dalilnya setelah melihat kelemahan pendapat lain.

  • Fikih Nabawy

Fikih Nabawi ialah fikih yang dengan tegas ditunjukkan Al-quran atau hadist.