Cara Agar tidak melakukan Maksiat di saat Sendirian

Sudut Hukum | Pada posting sebelumnya telah kita ketahui bahwa dalam hidup ini ada hal-hal yang sangat sulit kita lakukan, salah satunya adalah sulitnya meninggal maksiat pada saat sendirian.

Hal seperti ini kami rasa pernah dialami oleh semua orang, banyak orang yang terlihat salih dikeramaian, namun ketika berada ditampat yang tidak terlihat oleh manusia tenyata sama bejatnya dengan orang lainnya. kalau berada dihadapan manusia lainnya dia selalu melakukan Shalat sunnah, namun ketika tidak ada yang melihatnya mungkin shalat wajibpun tidak ada.


Ketika ada uang yang jatuh dipersimpangan, ramai-ramai orang mengumumkannya, namun ketika ditemukan Uang ditempat yang tidak terlihat oleh manusia mungkin akan kita sulap jadi milik pridabi.


kejadian-kejadian seperti yang diatas merupakan hal-hal yang sering kita alami, tidak terkecuali.


Maka dalam hal ini, Ulama-ulama terdahulu telah memberikan beberapa resep agar kita terjauh dari perbuatan maksiat ketika kita sendirian. setidaknya ada tiga resep yang ditawarkan:


1. Ketika kita melakukan sesuatu ” Ingatlah Bahwa Allah Melihatmu”


Ketika kita sedang melakukan aktifitas, apapun profesi kita, baik itu dosen, guru, ustaz, sopir, pedagang, dll, maka ingatlah bahwa Allah selalu memantau apa yang kita lakukan.


tidak ada satupun hal yang luput dari pandangan Allah. jadi dalam hal ini jangan berniat untuk melakukan kejahatan disaat Allah tidak tahu, karena hal itu tidak akan pernah terjadi. walaupun seekor sumut yang hitam yang berjalan dikegelapan malam Allah tahu.


dengan mengingat bahwa Allah selalu memperhatikan kita maka kita tidak akan berani melakukan hal-hal yang dilarang olehnya. Bahkan dalam surah Al-qaf: 16 disebutkan:



وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ


“Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya”





2. Ketika Kita Berbicara ‘Ingatlah bahwa Allah mendengarmu”


ketika kita sedang asik berbicara, baik itu dengan kawan sebaya, orang yang lebih tua, ataupun dikeramaian seperti saat kampanye, ingatlah bahwa Allah mendengarnya. bahkan Allah telah mengutus dua malaikat yang duduk disamping kiri dan disampingkanan untuk mencatat apa yang kita bicarakan.


setiap kata yang keluar dari mulut kita kelak akan diminta pertanggung jawaban. maka, berhati-hatilah– lebih-lebih saat musim kampanye seperti ini— agar selalu menjaga kata-kata yang kikeluarkan.


Allah berfirman dalam surah Al-qaf ayat-16-18:




وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ


Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang Malaikat mencatat amal perbuatannya. Seorang duduk disebelah kanan dan yang lain duduk disebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya Malaikat pengawas yang selalu hadir.



3. Ketika kita duduk melamun “Ingatlah bahwa Allah tahu isi hatimu”


Ketika kita tidak dalam melakukan aktifitas, tidak berbicara, kita juga harus ingat bahwa Allah tahu isi hati kita. Apa yang kita planing untuk esok hari, untuk minggu depan, bahkan untuk tahun depan Allah tahu semuanya.


inilah tiga resep yang ditawarkan oleh Ulama-Ulama terdahulu agar kita bisa menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Allah.


semoga bermanfaat…!