Menyingkapi berita hoax (bohong)

Menyingkapi berita hoax (bohong)

Sudut Hukum—Menyebarkan berita bobhong bukanlah hal yang baru dalam kehidupan ini. Itu merupakan aktifitas lama yang terus berkembang seiring dengan perubahan waktu. Kalau dulu berita bohong hanya disampaikan dari mulut ke mulut, sekarang dengan kecanggihan teknologi, cara penyampaiannyapun semakin canggih.


Ditambah lagi sudah banyak jejaring social, seperti facebook, twitter dan lain sebaginya yang menjadi lahan subur bagi mereka yang membuat berita hoax (bohong).

Akhir-akhir ini saya melihat banyak sekali foto-foto bohong yang menyebar di facebook, yang sangat saya sayangkan, foto-foto yang disebar banyak yang mencoba memprofokasi orang muslim, seperti foto pembakaran orang-orang muslim.


Meskipun ada kasus-kasus pembakaran seperti itu, namun seharusnya kita juga tidak membuat-buat yang tidak ada menjadi ada. Yang benar kita benarkan dan yang salah tetap kita salahkan.


Bagi pengguna facebook, bekali diri dengan ilmu pengetahuan, supaya tidak terpofokasi oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab. Dalam masalah ini, ada baiknya kita membaca dan memahami ayat-ayat Allah yang termaktub dalam surah An-Nur ayat 15-19:


إِذْ تَلَقَّوْنَهُ بِأَلْسِنَتِكُمْ وَتَقُولُونَ بِأَفْوَاهِكُم مَّا لَيْسَ لَكُم بِهِ عِلْمٌ وَتَحْسَبُونَهُ هَيِّنًا وَهُوَ عِندَ اللَّهِ عَظِيمٌ


وَلَوْلَا إِذْ سَمِعْتُمُوهُ قُلْتُم مَّا يَكُونُ لَنَا أَن نَّتَكَلَّمَ بِهَذَا سُبْحَانَكَ هَذَا بُهْتَانٌ عَظِيمٌ


يَعِظُكُمُ اللَّهُ أَن تَعُودُوا لِمِثْلِهِ أَبَدًا إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ


وَيُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ


إِنَّ الَّذِينَ يُحِبُّونَ أَن تَشِيعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِينَ آمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ


15. (ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal Dia pada sisi Allah adalah besar.


16. dan mengapa kamu tidak berkata, diwaktu mendengar berita bohong itu: “Sekali-kali tidaklah pantas bagi kita memperkatakan ini, Maha suci Engkau (ya Tuhan kami), ini adalah Dusta yang besar.”


17. Allah memperingatkan kamu agar (jangan) kembali memperbuat yang seperti itu selama-lamanya, jika kamu orang-orang yang beriman.


18. dan Allah menerangkan ayat-ayatNya kepada kamu. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.


19. Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang Amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui.