Sejarah Masuknya Islam Ke Cina

Sudut Hukum | Konon, Islam telah masuk ke Tiongkok saat Rasulullah saw masih hidup. Menurut H. Abu Bakar Aceh dalam bukunya sejarah al-Qur’an, Rasulullah saw pernah mengutus Abdul Wahab bin Abi Kabsyah untuk menyampaikan hadiah sekaligus memperkenalkan Islam kepada Kaisar Tiongkok.
Sampailah ia di Kanton (Guangdong) dan beliau menyebarkan Islam disitu sampai meninggal juga di situ.
Kaisar Tiongkok lantas mengirim langsung delegasi ke Madinah. Utusan diterima oleh Utsman bin Affan. Kemudian sang Khalifah mengirimkan delegasi pertama ke Tiongkok tahun 651. Dan fakta menunjukkan di kota Chang’an (Xi’an), ibu kota Tiongkok kuno, setelah tahun itu, dibangun Masjid yang diberi nama Huejuexiang pada tahun 684. Utusan itu disambut dengan upacara kebesaran Xianfu.
Masjid Agung Xi’an, salah satu masjid tertua di China
Dalam riwayat Dinasti Tang (618-907) banyak disebutkan nama utusan dari pemerintahan Islam seperti dari Baghdad, Aou Loba (Abu Abbas) dan Apu Chafo (Abu Jakfar). Kemudian juga A lun ( Harun al Rasyid).
Banyak pemuka-pemuka Islam di Tiongkok seperti Yusuf Ma Fuzhu dan Nurul Hak Ma Chiben. Sekolah-sekolah Islam berdiri cukup pesat di Tiongkok, sampai setingkat institut. Mereka yang lulus dari institut ini dilantik bertepatan dengan Hari Raya dan mereka di beri sorban hijau serta jubah dan ikat kepala putih. Dan mereka mendapatkan gelar “Ahong”. Gelar itu berasal dari “Akhund” dalam bahasa Persia yang berarti Imam.
Berbicara tentang Muslim Tionghoa, kita tak boleh lupa dengan tokoh Tiongkok yang mendunia yaitu Laksamana Zheng He.
Laksamana Zheng He telah melakukan 7 kali pelayaran ke Hindia Barat (Indonesia) dengan jumalh kapal total 208 dan dilakukan kurang lebih selama 28 tahun…Beliau melakukan silaturrahmi politik, perdagangan dan sekaligus menyebarkan Islam di Indonesia.
Zheng He yang Juga dikenal dengan nama Sam Po Kong (1371-1433) adalah orang dekat Kaisar Dinasti Ming, berasal dari desa Kunyang di provinsi Yunnan. Pelayaran ke 1,2 dan 3, beliau menuju Aceh kemudian Palembang dan Jawa serta Kalimantan. Pelayaran ke 4,5,6 beliau menyelusuri Sumatera utara, Palembang dan Jawa demikian juga pelayaran yang terkhirnya, lebih banyak menyelusuri Sumatera utara dan Jawa.
Di Jawa menurut catatan Sejarah pernah ke Semarang, Gresik, pernah berkhotbah Jum’at di Surabaya bertemu dengan Raja Wikrama wWrdhana dikeraton Majapahit, Mojokerto, dll.
Orang-orang Barat pun mengakui bahwa Zheng He (1405) adalah Pelaut Besar, malah jauh lebih besar dan sebelum Christoopher Columbus (1492), Vasco da Gama(1497), maupun Ferdinand Magellan(1519). Jumah kapal yang dibawa oleh Zheng He (208), Christopher C (3), Vasco da Gama (4) dan Ferdinand (5).
Maka pantaslah jika disebut bahwa Laksamana Zheng He adalah seorang Bahariwan Besar dunia…..
Menurut Ahli Sejarah dari Tiongkok, Profesor Haji Li Shihou, ia menemukan dari penelusuran sejarah, bahwa Laksamana Zheng He adalah turunan Nabi Muhammad saw (Ahlul bait) yang ke 37, Dari Nabi Muhammad saw, kemudian Ali kwh, kemudian Hou Sa Ni (Husein), Yi Bu Lai Xi Mo, Yi Si Ma Ai Le, Xie Xin, Ele Hou Sai Ni (mungkin Ali Hussein maksudnya), Ye Ha Ya, E Ha Mo De (mungkin maskdunya Muhammad), Li Shashi (Kaisar Kerajaan Mi Si Le), She Lima, Mu Lu Ye Mi, Ya Xin, Lu Erding, Mu Ba er- Sha, Yi Si Ma Xin, Ha San, Gu Bu Ding, Mu Xie, Hu Fuding, Wu Mai Nai Ding, An Du Er Yi, Suo Feier (Sayiidina Syafei), Sai Yan Su lai Gong na, Su Zu Zha, Kan Ma Ding Yu Su Pu, Ma Ha Mu Ke Ma Nai Ding, Bai Yan, Mi Di Na, Ma Haji, dan Ma He (Zheng He)….
Alhamdulillah, dengan adanya Laksanaman Zheng He yang memang orang Tionghoa ini, kita di Indonesia dapat mengenal Islam dan mempelajari Islam sampai sekarang ini.[*]